CARA MEMBUAT MAIL MERGE Di MS WORD 2007

Untuk membuat surat undangan dg beberapa penerima yg berbeda anda tdk perlu membuat dokumen utk setiap penerima undanngan, word tlh memudahkan hal tersebuat dg fasilitas mail merge.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 27 Februari 2013

Cara Membuat Mail Merge Di MS Word 2007


Untuk membuat surat undangan dg beberapa penerima yg berbeda anda tdk perlu membuat dokumen utk setiap penerima undanngan, word tlh memudahkan hal tersebuat dg fasilitas mail merge. Anda cuman perlu membuat dokumen sekali yg kemudian anda gunakan utk setiap semua identitas penerima yg berbeda.
Untuk membuat mail merge langkah pertama pilih menu mailings --> Start Mail Merge --> Step by Step Mail Merge.
 Gambar 1 : Wizard untuk membuat mail merge

Kemudian akan nampak halaman document seperti di bawah, pilih type document yg akan digunakan, setelah memilih klik link next :starting document yg berada di pojok kanan.

Gambar 2 : Memilih type document

Karena sebelumnya document sudah terbuka maka pilihlah use the current document
klik Next untuk langkah ketiga yaitu memilih penerima surat.
 Gambar 3 : Memilih menu use the current document

 Untuk memilih penerima surat Word menyediakan 3 pilihan jika sudah memiliki list penerima surat maka pilihlah Use an existing listatau jika list penerima terletak di outlook contacts maka pilihlahSelect from outlook contacts, namun karena disini kita belum ada list penerima sebelumnya maka pilihlah Type a new list dan klikCreate.

 Gambar 4 : Membuat list penerima baru

Maka akan muncul halaman seperti dibawah ini. Kemudian sesuaikan field yang akan  digunakan dengan menekan tombol Customize Columns
Gambar 5 : Customisasi kolom field

 Hapus semua field-field yang  berada di menu field names kecuali field Title karena nanti kita akan gunakan field tersebut.
 Gambar 6 : List kolom field

Tambahkan field Nama, Perusahaan, Alamat dan Kota dengan menekan tombol add kemudian ketik nama field lalu tekan tombol OK
 Gambar 7 : Menambahkan field baru

Masukkan data sesuai dengan field yang tersedia. Kemudian klik tombol Ok untuk menyimpan Address List ini kedalam format Microsoft office Addres List dan beri nama yang sesuai lalu klik tombol Save.
 Gambar 8 : Mengisi data pada field

 Gambar 9 : Menyimpan data pada field

Pada kotak dialog mail merge recipients akan muncul list penerima undangan yg dibuat, klik tombol OK.
Gambar 10 : List penerima undangan

 Klik next, untuk langkah selanjutnya yaitu menulis surat dengan menambahkan field yang dibuat sebelumnya.
 Gambar 10 : Memilih menu use an existing list

Pada langkah ini sebelumnya tempatkan cursor dibawah kalimatKepada Yth, kemudian klik menu more items, maka akan muncul kotak dialog Insert Merge Field lalu insert kan Tiap-tiap field tersebut ke dalam dokumen dengan menekan tombol insert.
 Gambar 11 : Memasukkan merge field ke dalam document

Cara Membuat Daftar Pustaka Di MS Word 2007


  • Tempatkan cursor pada akhir kalimat kutipan referensi. Klik menu : Reference à Insert Citation à Add New Source àtentukan Type of Source àIsi yang Lengkap, selengkap mungkin à OK. Agak ribet sih, tapi jangan khawatir, anda cukup isi sekali tiap literatur yang digunakan. Jadi isilah setiap awal anda mengkutip kalimat dari literatur. Anda tinggal mengatur STYLE sesuai kebutuhan. Contoh:




Hasilnya: (bila Style-nya ISO 690-Numerical Reference –DAFTAR PUSTAKA DISUSUN BERDASARKAN URATAN KEMUNCULAN LITERATUR)


Hasilnya: (bila Style-nya APA –DAFTAR PUSTAKA DISUSUN BERDASARKAN ALFABET PENGARANG)


  • Bila ada kalimat di kutip dari beberapa literatur, anda harus meletakkan cursor di belakang literatur pertama(DI DALAM KURUNG). Selanjutnya seperti sebelumnya, isi daftar baru (Reference à Insert Citation à Add New Source).
    Bila Literatur yang ingin ditambahkan telah anda masukkan sebelumnya, anda cukup meng-klik-nya pada list Insert Cititation. Contoh:



Hasilnya: (bila Style-nya APA)


  • Selanjutnya, MEMBUAT DAFTAR PUSTAKA. Letakkan cursorpada tempat yang anda inginkan. Beri Judul. Selanjutnya Klik menu : Reference à Bibliography à Insert Bibliography



Hasilnya: (bila Style-nya APA)

KepustakaanStevens, L. M., Lynm, C., & Glass, R. M. (2008). Hypertension.Retrieved August 3, 2008, from JAMA: http://jama.ama-assn.org/cgi/content/full/299/24/2914 Wetzler, M., Byrd, J., & Bloomfield, C. (2005). Acute and Chronic Myeloid Leukemia. In D. L. Kasper, E. Braunwald, A. Fauci, S. Hauser, D. Longo, & L. Jameson, Harrison’s Principles of Internal Medicine. New York: McGraw-Hill Professional.

Hasilnya: (bila Style-nya ISO 690-Numerical Reference)

Kepustakaan
1. Stevens, Lise M., Lynm, Cassio and Glass, Richard M.Hypertension. JAMA. [Online] 2008. [Cited: August 3, 2008.] http://jama.ama-assn.org/cgi/content/full/299/24/2914. doi:10.1001/jama.299.24.2914.
2. Wetzler, Meir, Byrd, John and Bloomfield, Clara. Acute and Chronic Myeloid Leukemia. [book auth.] Dennis L. Kasper, et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine. New York : McGraw-Hill Professional, 2005.

  • Setelah posisi ini, anda tinggal mengedit seperlunya isi Daftar Pustaka, sesuaikan dengan Pedoman Penulisan Daftar Pustaka di Institusi anda. Apabila anda akan menyisipkan literature baru diantaranya, anda tinggal menambahkan sesuka hati. Bila semua kutipan telah dilengkapi dengan masing-masing literatur, anda tinggal meng-UPDATE. Caranya:

AWALnya : (bila Style-nya ISO 690-Numerical Reference)

Saat jantung kita memompa darah melalui pembuluh darah arteri, terjadi tekanan pada dinding arteri. Hipertensi (tekanan darah tinggi) terjadi saat tekanan darah tetap tinggi sepanjang waktu. Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan kerusakan pada sistem sirkulasi yang bisa mengakibatkan maslah serius seperti stroke, penyakit jantung, gagal ginjal dan kebutaan.(1; 2)Kepustakaan1. Stevens, Lise M., Lynm, Cassio and Glass, Richard M.Hypertension. JAMA. [Online] 2008. [Cited: August 3, 2008.] http://jama.ama-assn.org/cgi/content/full/299/24/2914. doi:10.1001/jama.299.24.2914.
2. Wetzler, Meir, Byrd, John and Bloomfield, Clara. Acute and Chronic Myeloid Leukemia. [book auth.] Dennis L. Kasper, et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine. New York : McGraw-Hill Professional, 2005.

Literatur baru (LICHTMAN, M. A., & LIESVELD, J. L. (2000). Chronic Myelogenous Leukemia and Relaed Disorders) akan disisipkan di kalimat kedua:

Saat jantung kita memompa darah melalui pembuluh darah arteri, terjadi tekanan pada dinding arteri. Hipertensi (tekanan darah tinggi) terjadi saat tekanan darah tetap tinggi sepanjang waktu (1). Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan kerusakan pada sistem sirkulasi yang bisa mengakibatkan maslah serius seperti stroke, penyakit jantung, gagal ginjal dan kebutaan (1,2).

Bila telah selesai, cara meng-UPDATE : Klik panah di akhir kutipan, klik Update Cititation and Bibliography


HASILNYAnya : (bila Style-nya ISO 690-Numerical Reference)

Saat jantung kita memompa darah melalui pembuluh darah arteri, terjadi tekanan pada dinding arteri. Hipertensi (tekanan darah tinggi) terjadi saat tekanan darah tetap tinggi sepanjang waktu (1). Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan kerusakan pada sistem sirkulasi yang bisa mengakibatkan maslah serius seperti stroke, penyakit jantung, gagal ginjal dan kebutaan. (2; 3)
Kepustakaan

1. LICHTMAN, MARSHALL A and LIESVELD, JANE L. Chronic Myelogenous Leukemia and Relaed Disorders. [book auth.] Ernest Beutler, et al. Williams Hematology. 6th edition. New York : McGraw-Hill Professional, 2000.
2. Stevens, Lise M., Lynm, Cassio and Glass, Richard M.Hypertension. JAMA. [Online] 2008. [Cited: August 3, 2008.] http://jama.ama-assn.org/cgi/content/full/299/24/2914. doi:10.1001/jama.299.24.2914.
3. Wetzler, Meir, Byrd, John and Bloomfield, Clara. Acute and Chronic Myeloid Leukemia. [book auth.] Dennis L. Kasper, et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine. New York : McGraw-Hill Professional, 2005.


Atau Hasilnya: (bila Style-nya APA)

Saat jantung kita memompa darah melalui pembuluh darah arteri, terjadi tekanan pada dinding arteri. Hipertensi (tekanan darah tinggi) terjadi saat tekanan darah tetap tinggi sepanjang waktu (LICHTMAN & LIESVELD, 2000). Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan kerusakan pada sistem sirkulasi yang bisa mengakibatkan maslah serius seperti stroke, penyakit jantung, gagal ginjal dan kebutaan (Stevens, Lynm, & Glass, 2008; Wetzler, Byrd, & Bloomfield, 2005). KepustakaanLICHTMAN, M. A., & LIESVELD, J. L. (2000). Chronic Myelogenous Leukemia and Related Disorders. In E. Beutler, M. Lichtman, B. Coller, T. Kipps, & U. Seligsohn, Williams Hematology (6th edition ed.). New York: McGraw-Hill Professional.
Stevens, L. M., Lynm, C., & Glass, R. M. (2008). Hypertension.Retrieved August 3, 2008, from JAMA: http://jama.ama-assn.org/cgi/content/full/299/24/2914
Wetzler, M., Byrd, J., & Bloomfield, C. (2005). Acute and Chronic Myeloid Leukemia. In D. L. Kasper, E. Braunwald, A. Fauci, S. Hauser, D. Longo, & L. Jameson, Harrison’s Principles of Internal Medicine. New York: McGraw-Hill Professional.


  • Apabila anda hendak mengubah rincian daftar pustaka, misalnya terdapat kesalahan pengetikan (contoh pd “judul artikel” pd literatur no 1), maka Klik menu : Reference à Manage Sourceàpilih literatur pada kotak kanan yang akan di ubah à
    EDIT àedit seperlunya à
    OK à yes à Close
  • Selanjutnya anda harus kembali meng-UPDATE!!

Hasilnya:


Kepustakaan
1. LICHTMAN, MARSHALL A and LIESVELD, JANE L. Chronic Myelogenous Leukemia and Related Disorders. [book auth.] Ernest Beutler, et al. Williams Hematology. 6th edition. New York : McGraw-Hill Professional, 2000.

Cara Membuat Tabel Di MS Word 2007


Ada beberapa cara untuk membuat tabel di Word 2007:

  • Menggunakan template
    1. Pada Insert tab, Tables grup, klik Table, arahkan keQuick Tables, dan kemudian klik template yang diinginkan.
    2. Ganti data pada template.
  • Menggunakan menu Table
    1. Pada Insert tab, Tables grup, klik Table.
    2. Di bagian Insert Table, geser mouse untuk memilih jumlah baris dan kolom.
      Insert Table
  • Menggunakan perintah Insert Table
    1. Pada Insert tab, Tables grup, klik Table, dan kemudian klik Insert Table untuk memunculkan kotak dialog.
    2. Di bagian Table size, masukkan jumlah baris dan kolom.
    3. Di bagian AutoFit behavior, buat pilihan untuk menyesuaikan ukuran tabel.
  • Menggambar tabel
    1. Pada Insert tab, Tables grup, klik Table, dan kemudian klik Draw Table.
    2. Pointer akan berubah menjadi pensil.
    3. Buat kotak persegi. Kemudian buat garis kolom dan baris di dalamnya.
    4. Untuk menghapus garis, pada Table ToolsDesign tab,Draw Borders grup, klik Eraser.
    5. Klik garis yang ingin dihapus.

Cara Menambah Baris dan Kolom pada Tabel

  1. Klik pada sel yang ingin ditambahkan baris atau kolom.
  2. Pada Table Tools, di Layout tab, Rows & Columns grup, pilih:
      Rows & Colums Group
    • Insert Above, untuk menyisipkan baris baru di sebelah atas sel.
    • Insert Below, untuk menyisipkan baris baru di sebelah bawah sel.
    • Insert Left, untuk menyisipkan kolom baru di sebelah kiri sel.
    • Insert Right , untuk menyisipkan kolom baru di sebelah kanan sel.
  3. Tip: kita juga bisa menggunakan klik kanan pada sel untuk menampilkan pilihan di atas.

Cara Menghapus Sel, Baris, Kolom atau Tabel

  1. Pada Table Tools, di Layout tab, Rows & Columns grup, klik Delete.
    Delete Table
  2. Tentukan pilihan, apakah akan menghapus sel, kolom, baris atau tabel.

Cara Menggabungkan dan Membagi Sel pada Tabel

  • Menggabungkan sel
    1. Pilih sel-sel yang akan digabungkan.
    2. Pada Table ToolsLayout tab, Merge grup, klik Merge Cells.
  • Membagi sel
    1. Klik sebuah atau beberapa sel yang akan dibagi.
    2. Pada Table ToolsLayout tab, Merge grup, klik Split Cells.
    3. Masukkan jumlah kolom atau baris yang ingin dibagi.
    4. Centang kotak merge cells before split, apabila sel yang ingin dibagi lebih dari satu.
      Misalnya, ada 2 sel yang akan dibagi menjadi 4. Bila kotak ini dicentang maka sel akan digabung dahulu baru kemudian dibagi. Sebaliknya bila kotak ini tidak dicentang, maka masing-masing sel akan dibagi 4 sehingga jumlah sel baru adalah 8.

Cara Format Tabel

  • Menggunakan Table Styles
    1. Klik tabel yang ingin diformat.
    2. Pada Table Tools, klik Design tab.
    3. Di Table Styles grup, tempatkan kursor di setiap style untuk melihat tampilan tabel.
      Table Styles
    4. Klik style yang ingin digunakan.
    5. Di bagian Table Style Options grup, centang kotak elemen tabel yang ingin digunakan, seperti Header Row, Total Row, dan lain-lain.
  • Membuat dan Menghapus Garis Pembatas
    • Membuat Garis Pembatas
      1. Klik tabel atau bagian tabel yang ingin diberi garis pembatas.
      2. Pada Table Tools, klik Design tab.
      3. Di bagian Table Styles grup, klik tanda panah padaBorders, dan pilih bentuk garis pembatas yang disediakan. Atau klik Borders and Shading, dan padaBorders tab, pilih bentuk garis pembatas yang diinginkan.
        Borders
    • Menghapus Garis Pembatas
      1. Klik tabel atau bagian tabel yang ingin dihapus garis pembatasnya.
      2. Pada Table Toolsklik Design tab.
      3. Di bagian Table Styles grup, klik tanda panah padaBorders, dan klik No Border untuk menghapus pembatas tabel.
      4. Untuk menghapus bagian tertentu saja, klik tanda panah pada Borders, dan kemudian klik Borders and Shading. Pada Borders tab, di bagian preview, klik garis yang ingin dihilangkan.

Cara Mengatur Pemisahan Baris dalam Tabel

  • Mencegah pemisahan isi baris dalam tabel
    Microsoft Word akan secara otomatis memisahkan isi baris tabel yang panjang ke halaman berikutnya bila baris tersebut terletak di akhir halaman. Untuk membuat isi baris yang panjang ini tidak terpisah dan ditempatkan semuanya di halaman selanjutnya, gunakan cara berikut:
    1. Klik pada tabel.
    2. Pada Table Tools, klik Layout tab.
    3. Di Table grup, klik Properties, dan pilih Row tab.
    4. Hilangkan pilihan pada kotak Allow row to break across pages dan klik OK.
  • Memisahkan tabel ke halaman selanjutnya pada baris tertentu
    1. Klik pada baris yang ingin ditempatkan di halaman berikutnya.
    2. Tekan CTRL+ENTER. Cara ini disebut juga page break manual.

Cara Membuat Table Heading Berulang Pada Setiap Halaman

  1. Pilih baris heading (harus termasuk baris pertama pada tabel).
  2. Pada Table ToolsLayout tab, Data grup, klik Repeat Header Rows.
    Catatan: Table heading berulang hanya ada di print layout view atau ketika Anda mencetak dokumen tersebut. Table heading berulang tidak akan muncul bila Anda melakukan page break manual (CTRL + ENTER) dalam tabel.
  3. Untuk menghilangkan table heading berulang: klik pada heading table di halaman pertama. Pada Table Tools,Layout tab, Data grup, klik Repeat Header Rows.

Mengurutkan Data pada Tabel

  1. Klik pada tabel.
  2. Pada Table ToolsLayout tab, Data group, klik Sort.
  3. Pada kotak dialog Sort, pilih kolom atau header kolom yang dijadikan sebagai dasar pengurutan.

Memberi Penomoran Pada Sel di Tabel

  1. Pilih sel pada tabel yang akan diberi nomor.
    Tip: Untuk memberi nomor pada setiap baris, klik pada kolom pertama.
  2. Pada Home tab, Paragraph grup, klik Numbering.

Cara Mengubah Kumpulan Teks Menjadi Tabel dan Sebaliknya

  • Mengubah Kumpulan Teks Menjadi Tabel
    1. Masukkan tanda pemisah seperti koma dan tabs untuk menentukan dimana kumpulan teks ini akan dibagi menjadi kolom. Gunakan paragraf untuk menandai baris baru.
    2. Pilih kumpulan teks yang akan diubah ke bentuk tabel.
      Misalnya, kumpulan teks di bawah ini yang terdiri dari 2 paragraf akan diubah ke bentuk tabel. Pemisahnya berupa koma.
      kumpulan paragraf
    3. Pada Insert tab, Tables grup, klik Table, dan kemudian klik Convert Text to Table untuk menampilkan kotak dialog. Pengaturannya seperti di gambar berikut ini.
      Convert Text to Table
    4. Klik OK dan kumpulan teks akan menjadi seperti gambar berikut ini.
      Text to Table
  • Mengubah Tabel Menjadi Kumpulan Teks
    1. Pilih kumpulan baris atau tabel yang akan diubah menjadi paragraf.
    2. Pada Table ToolsLayout tab, Data grup, klik Convert to Text.
    3. Di bagian Separate text at, pilih tanda pemisah kolom yang akan digunakan. Untuk baris akan dipisahkan menjadi paragraf.

Perpindahan Kalor


Beras yang dimasukkan ke dalam panci berisi air dan diletakkan di atas kompor menyala, lama-kelamaan akan menjadi nasi. Api kompor mengeluarkan kalor yang berpindah dari panci ke air kemudian air menjadi panas dan memanaskan beras sehingga beras menjadi nasi. Kamu telah mengetahui bahwa kalor merupakan salah satu bentuk energi dan dapat berpindah apabila terdapat perbedaan suhu. Secara alami kalor berpindah dari zat yang suhunya tinggi ke zat yang suhunya rendah. Bagaimana kalor dapat berpindah? Apabila ditinjau dari cara perpindahannya, ada tiga cara dalam perpindahan kalor yaitu:

konduksi (hantaran),
konveksi (aliran), dan
radiasi (pancaran).

Perpindahan Kalor secara Konduksi
Cobalah membakar ujung besi dan ujung besi lainnya kamu pegang, setelah beberapa lama ternyata ujung besi yang kamu pegang lama kelamaan terasa semakin panas. Hal ini disebabkan adanya perpindahan kalor yang melalui besi. Peristiwa perpindahan dari ujung besi kalor yang dipanaskan ke ujung besi yang kamu pegang mirip dengan perpindahan buku yang kamu lakukan, di mana molekul-molekul besi yang menghantarkan kalor tidak ikut berpindah. Perpindahan kalor seperti ini dinamakan perpindahan kalor secara hantaran atau konduksi. Apakah setiap zat dapat menghantarkan kalor secara konduksi? Ambillah sepotong kayu, kemudian ujung yang satu dipanaskan sedang ujung kayu yang lainnya kamu pegang. Apakah ujung yang kamu pegang terasa panas? Ternyata tidak panas. Hal ini berarti bahwa pada kayu tidak terjadi perpindahan kalor secara konduksi.

Bahan yang dapat menghantarkan kalor disebut konduktor kalor, misalnya besi, baja, tembaga, seng, dan aluminium (jenis logam). Adapun penghantar yang kurang baik/penghantar yang buruk disebut isolator kalor, misalnya kayu, kaca, wol, kertas, dan plastic (jenis bukan logam). Bagaimana halnya dengan air? Termasuk konduktor atau isolatorkah air itu? Coba apa ada yang tahu?


Perpindahan Kalor secara Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya disebut konveksi/aliran. Selain perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair, ternyata konveksi juga dapat terjadi pada gas/udara. Peristiwa konveksi kalor melalui penghantar gas sama dengan konveksi kalor melalui penghantar air. Kegiatan tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan prinsip terjadinya angin darat dan angin laut.

Angin Darat

Angin darat terjadi pada malam hari dan berhembus dari darat ke laut. Hal ini terjadi karena pada malam hari udara di atas laut lebih panas dari udara di atas darat, sehingga udara di atas laut naik diganti udara di atas darat. Maka terjadilah aliran udara dari darat ke laut. Angin darat dimanfaatkan oleh para nelayan menuju ke laut untuk menangkap ikan.

Angin Laut

Angin laut terjadi pada siang hari dan berhembus dari laut ke darat. Hal ini terjadi karena pada siang hari udara di atas darat lebih panas dari udara di atas laut, sehingga udara di atas darat naik diganti udara di atas laut. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat. Angin laut dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali ke darat atau pantai setelah menangkap ikan. Pemanfaatan konveksi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: pada sistem pendinginan mobil (radiator), pembuatan cerobong asap, dan lemari es.


Perpindahan Kalor secara Radiasi
Bagaimanakah energi kalor matahari dapat sampai ke bumi? Telah kita ketahui bahwa antara matahari dengan bumi berupa ruang hampa udara, sehingga kalor dari matahari sampai ke bumi tanpa melalui zat perantara. Perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara atau medium ini disebut radiasi/hantaran. Contoh perpindahan kalor secara radiasi, misalnya pada waktu kita mengadakan kegiatan perkemahan, di malam hari yang dingin sering menyalakan api unggun. Saat kita berada di dekat api unggun badan kita terasa hangat karena adanya perpindahan kalor dari api unggun ke tubuh kita secara radiasi. Walaupun di sekitar kita terdapat udara yang dapat memindahkan kalor secara konveksi, tetapi udara merupakan penghantar kalor yang buruk (isolator). Jika antara api unggun dengan kita diletakkan sebuah penyekat atau tabir, ternyata hangatnya api unggun tidak dapat kita rasakan lagi. Hal ini berarti tidak ada kalor yang sampai ke tubuh kita, karena terhalang oleh penyekat itu. Dari peristiwa api unggun dapat disimpulkan bahwa:

dalam peristiwa radiasi, kalor berpindah dalam bentuk cahaya, karena cahaya dapat merambat dalam ruang hampa, maka kalor pun dapat merambat dalam ruang hampa;
radiasi kalor dapat dihalangi dengan cara memberikan tabir/penutup yang dapat menghalangi cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya.

MASSA JENIS


Massa jenis/kerapatan suatu fluida dapat bergantung pada banyak factor seperti temperatur fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida. Akan tetapi pengaruhnya sangat sedikit sehingga massa jenis suatu fluida dinyatakan sebagai konstanta/bilangan tetap. Massa jenis atau rapat massa (ρ) adalah suatu besaran turunan yang diperoleh dengan membagi massa suatu benda atau zat dengan volumnya. Secara matematis massa jenis ditulis:Keterangan: ρ adalah massa jenis; m adalah massa; V adalah volume.

Satuan massa jenis dalam ‘CGS [centi-gram-sekon]‘ adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)

Contoh Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3

Penerapan: Dalam pengukuran massa jenis suatu benda adalah mengukur massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.

Contohnya begini… ada 2 Handphone yang ukuran Volumenya sama, ternyata HP A massanya lebih besar dari HP B. Setelah kita cek fisiknya HP B cuman Casingnya saja sehingga tengahnya kosong sehingga massa yang terukur lebih ringan. Dengan kata lain, HP A lebih padat/lebih berisi/ lebih rapat penyusunnya dari HP B. Dengan demikian massa jenis HP B lebih besar dari massa jenis HP A. begitu…

Contoh lain: kalau manusia mungkin begini, kita lihat ada orang yang fostur tubuhnya sama “katakanlah volumenya sama”. tetapi setelah ditimbang, keduanya memiliki massa yang berbeda. kita bisa mengatakan si A lebih berisi dari pada si B atau Massa jenis si A lebih besar dari si B

Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.

Berikut tabel beberapa massa jenis zat
Nama zat ρ dalam kg/m3 ρ dalam gr/cm3
Air (4 derajat Celcius) 1.000 kg/m3 1 gr/cm3
Alkohol 800 kg/m3 0,8 gr/cm3
Air raksa 13.600 kg/m3 13,6 gr/cm3
Aluminium 2.700 kg/m3 2,7 gr/cm3
Besi 7.900 kg/m3 7,9 gr/cm3
Emas 19.300 kg/m3 19,3 gr/cm3
Kuningan 8.400 kg/m3 8,4 gr/cm3
Perak 10.500 kg/m3 10,5 gr/cm3
Platina 21.450 kg/m3 21,45 gr/cm3
Seng 7.140 kg/m3 7,14 gr/cm3
Udara (27 derajat Celcius) 1,2 kg/m3 0,0012 gr/cm3
Es 920 kg/m3 0,92 gr/cm3

KALOR


Definisi Kalor
Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air.

Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda tersebut bersentuhan atau bercampur. Jika kalor merupakan suatu zat tentunya akan memiliki massa dan ternyata benda yang dipanaskan massanya tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan kalori adalah:
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori

Kalor dapat Mengubah Suhu Benda
Apa yang terjadi apabila dua zat cair yang berbeda suhunya dicampur menjadi satu? Bagaimana hubungan antara kalor terhadap perubahan suhu suatu zat? Adakah hubungan antara kalor yang diterima dan kalor yang dilepaskan oleh suatu zat? Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya. Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu benda.

Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang yang diperlukan oleh suatu zat bermassa 1 kg untuk menaikkan suhu 1 °C. Sebagai contoh, kalor jenis air 4.200 J/kg °C, artinya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °C adalah 4.200 J. Kalor jenis suatu zat dapat diukur dengan alat kalorimeter.

Tabel beberapa kalor jenis zat
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu suatu benda bergantung pada:

massa benda (m)
jenis benda / kalor jenis benda (c)
perubahan suhu (Δt )

Oleh karena itu, hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan suhu zat dapat dinyatakan dalam persamaan.

Keterangan:
Q = Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)
m = Massa zat (kg)
c = Kalor jenis zat (joule/kg °C)
Δt = Perubahan suhu (°C)

Kalor dapat Mengubah Wujud Zat
Suatu zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu, selain kalor dapat digunakan untuk mengubah suhu zat, juga dapat digunakan untuk mengubah wujud zat. Perubahan wujud suatu zat akibat pengaruh kalor dapat digambarkan dalam skema berikut.

Keterangan:
1 = mencair/melebur
2 = membeku
3 = menguap
4 = mengembun
5 = menyublim
6 = mengkristal

Menguap (terjadi perubahan suhu)
Apakah pada waktu zat menguap memerlukan kalor? Dari manakah kalor itu diperoleh? pada waktu air dipanaskan akan tampak uap keluar dari permukaan air. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pada waktu menguap zat memerlukan kalor. Jika air dipanaskan terus-menerus, lama-kelamaan air tersebut akan habis. Habisnya air akibat berubah wujud menjadi uap atau gas. Peristiwa ini disebut menguap, yaitu perubahan wujud dari cair ke gas, karena molekul-molekul zat cair bergerak meninggalkan permukaan zat cairnya. Pada peristiwa menguap terjadi perubahan suhu, oleh karena itu berlaku:

Sama halnya pada peristiwa membeku, melebur, dan mengembun.

Mendidih (tidak mengalami perubahan suhu, namun terjadi perubahan wujud)
Mendidih adalah peristiwa penguapan zat cair yang terjadi di seluruh bagian zat cair tersebut. Peristiwa ini dapat dilihat dengan munculnya gelembung-gelembung yang berisi uap air dan bergerak dari bawah ke atas dalam zat cair. Zat cair yang mendidih jika dipanaskan terus-menerus akan berubah menjadi uap. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg zat cair menjadi uap seluruhnya pada titik didihnya disebut kalor uap (U). Karena tidak terjadi perubahan suhu, maka besarnya kalor uap dapat dirumuskan:

Keterangan:
Q = kalor yang diserap/dilepaskan (joule)
m = massa zat (kg)
U = kalor uap (joule/kg)

Selasa, 26 Februari 2013

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu. Pengelompokan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik.
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.

Tujuan dan manfaat klasifikasi

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
  • mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
  • mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
  • mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
  • memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya
Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
  • Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
  • Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

Macam klasifikasi makhluk hidup

Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang mulai dari yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.
1. Sistem artifisial / buatan
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya Aristoteles dan Theophratus (370 SM).
2. Sistem natural / alami
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi) secara alamiah. Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.
3. Sistem modern (filogenetik)
Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. Beberapa parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut:
  • Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal
  • Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
  • Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.

Langkah-langkah klasifikasi

Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya
2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
  • Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.
  • Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
  • Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
  • Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
  • Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan)
2. divisio atau filum
3. kelas (classis)
4. ordo (bangsa)
5. famili (suku)
6. genus (marga)
7. spesies (jenis)
levels of classification Macam klasifikasi makhluk hidup
Contoh klasifikasi Harimau
Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies masih ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat strain. Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan makhluk hidup semakin jauh, sedangkan semakin ke bawah hubungan kekerabatannya semakin dekat.

Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu  bergerak, peka terhadap rangsang(iritabilitas), memerlukan makan (nutrisi), bernafas (respirasi), tumbuh dan berkembang, berkembangbiak (reproduksi), adaptasi, regulasi, dan ekskresi. Berikut ini merupakan penjelasan ciri-ciri makhluk hidup secara lengkap :
Ciri-Ciri Makhluk Hidup
1 . B e r g e r a k
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.

2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas). Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: 
  • Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
  • Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
  • Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.
3 . Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.

4 . Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.

5 . Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.

6 . Berkembangbiak (reproduksi)
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai berikut :
  • Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma.
  • Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.
7 . A d a p t a s i
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:
  • Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas bidang penguapan.
  • Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental
  • Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik.
8 . Re g u l a s i
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh syaraf dan hormon. 

9 . E k s k r e s i
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan mengeluarkan karbondioksida melalui insang.

HUKUM ARCHIMEDES

Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari ternyata banyak kita temui hanya saja kita mungkin belum mengerti bahkan tahu tentang hukum Archimedes.
Hukum Archimedes adalah hukum yang ditemukan oleh Archimedes terkait dengan mengapung, melayang atau tenggelamnya suatu benda dalam air.

Lalu bagaimana bunyi dari hukum Archimedes?

Bunyi Hukum Archimedes
Suatu benda yang terendam sebagian atau seluruhnya kedalam fluida akan mengalami gaya keatas yang sama besarnya dengan besar fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.

Terdapat 3 jenis yang termasuk kedalam hukum Archimedes yaitu terdiri dari : mengapung, melayang, dan tenggelam.

  • Mengapung - Suatu benda dikatakan mengapung apabila masa jenis benda lebih kecil dibandingkan massa jenis flida.
  • Melayang - Suatu benda dikatakan melayang apabila massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida.
  • Tenggelam - Suatu benda dikatakan tenggelam apabila massa jenis benda lebih kecil dibandingkan massa jenis fluida.
Contoh penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.
antara lain : kapal selam, kapal laut, hidrometer, balon udara, Jembatan Poton, Galangan kapal, dll.

HUKUM PASCAL

Penerapan Hukum Pascal- Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hukum Pascal, bagaimana jika sebuah bejana U diisi dengan fluida homogen dan salah satu pipanya ditekan dengan gaya sebesar F? Proses Fisika yang terjadi pada bejana U seperti itu diselidiki oleh Blaise Pascal. Melalui penelitiannya, Pascal berkesimpulan bahwa apabila tekanan diberikan pada fluida yang memenuhi sebuah ruangan tertutup, tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah dengan besar yang sama tanpa mengalami pengurangan. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Pascal yang dikemukakan oleh Pascal pada 1653. Berdasarkan hukum pascal ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat menghasilkan suatu gaya yang lebih besar.
Tekanan F1 di pipa satu sama besar dengan gaya angkat di pipa dua
Gambar 7.9Tekanan F1 di pipa satu sama besar dengan gaya angkat di pipa dua.
Hukum Pascal berbunyi tekanan yang diberikan pada suatu cairan pada bejana yang tertutup diteruskan ke setiap titik dalam fluida dan ke dinding bejana.
Secara analisis sederhana, Hukum Pascal dapat digambarkan seperti pada Gambar 7.9. Tekanan oleh gaya sebesar F1 terhadap pipa 1 yang memiliki luas penampang pipa A1, akan diteruskan oleh fluida menjadi gaya angkat sebesar F2 pada pipa 2 yang memiliki luas penampang pipa A2 dengan besar tekanan yang sama. Oleh karena itu, secara matematis Hukum Pascal ditulis sebagai berikut.
P1 = P2
(F1/A1) = (F2/A2)
dengan: F1 = gaya pada pengisap pipa 1,
A1 = luas penampang pengisap pipa 1,
F2 = gaya pada pengisap pipa 2, dan
A2 = luas penampang pengisap pipa 2.
Sistem kerja rem hidrolik di atas merupakan salah satu contoh pengaplikasian hukum Pascal. Selain itu, hukum pascal juga dapat di jumpai pada sistem alat pengangkat air, alat pengepres, dongkrak hidrolik, dan drum hidrolik.
Contoh soal hukum pascal
1. Alat pengangkat mobil yang memiliki luas pengisap masing-masing sebesar 0,10 m2 dan 4 × 10–4 m2 digunakan untuk mengangkat mobil seberat 2 × 104 N. Berapakah besar gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil?
Jawab
Diketahui: A1 = 4 × 10–4 m2, A2 = 0,1 m2, dan F2 = 2 × 104 N. Berdasarkan Hukum Pascal

Dengan demikian, gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil adalah 80 N.
2. Sebuah pompa hidrolik berbentuk silinder memiliki jari-jari 4 cm dan 20 cm. Jika pengisap kecil ditekan dengan gaya 200 N, berapakah gaya yang dihasilkan pada pengisap besar?
Jawab
Diketahui: r2 = 20 cm, r1 = 4 cm, dan F1 = 200 N. Berdasarkan Hukum Pascal
soal Hukum Pascal
3. Sebuah mobil hendak diangkat dengan menggunakan dongkrak hidrolik. Bila pipa besar memiliki jari-jari 25 cm dan pipa kecil memilki jari-jari 2 cm. Berapa gaya yang harus diberikan pada pipa kecil bila berat mobil adalah 15.000 N?
Penyelesaian :
Diketahui :
R1 = 2 cm, R2= 25 cm, F2 = 15.000 N
Jawab : Berdasarkan Hukum Pascal
soal Hukum Pascal 1
Hukum Pascal dimanfaatkan dalam peralatan teknik yang banyak membantu pekerjaan manusia, antara lain dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik pengangkat mobil, mesin pres hidrolik, dan rem hidrolik. Berikut pembahasan mengenai cara kerja beberapa alat yang menggunakan prinsip Hukum Pascal.
a. Hukum Pascal pada Dongkrak Hidrolik
Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik berdasarkan hukum pascal. Saat pengisap kecil diberi gaya tekan, gaya tersebut akan diteruskan oleh fluida (minyak) yang terdapat di dalam pompa. Akibatnya Berdasarkan Hukum Pascal, minyak dalam dongkrak akan menghasilkan gaya angkat pada pengisap besar dan dapat mengangkat beban di atasnya.
Skema dongkrak hidrolik
Gambar 7.10Skema dongkrak hidrolik
b. Hukum Pascal pada Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
Aplikasi hukum pascal berikutnya adalah mesin hidrolik pengangkat mobil ini memiliki prinsip yang sama dengan dongkrak hidrolik. Perbedaannya terletak pada perbandingan luas penampang pengisap yang digunakan. Pada mesin pengangkat mobil, perbandingan antara luas penampang kedua pengisap sangat besar sehingga gaya angkat yang dihasilkan pada pipa berpenampang besar dan dapat digunakan untuk mengangkat mobil.
Mesin hidrolik pengangkat Mobil
Gambar 7.11Mesin hidrolik pengangkat Mobil
c. Hukum Pascal pada Rem Hidrolik
Aplikasi hukum pascal berikutnya adalah Rem hidrolik digunakan pada mobil. Ketika Anda menekan pedal rem, gaya yang Anda berikan pada pedal akan diteruskan ke silinder utama yang berisi minyak rem. Selanjutnya, minyak rem tersebut akan menekan bantalan rem yang dihubungkan pada sebuah piringan logam sehingga timbul gesekan antara bantalan rem dengan piringan logam. Gaya gesek ini akhirnya akan menghentikan putaran roda.
Prinsip kerja rem hidrolik
Gambar 7.12Prinsip kerja rem hidrolik
Demikian uraian mengenai Penerapan Hukum Pascal, semoga kita lebih memahami peralatan disekeliling kita yang banyak menggunakan hukum pascal.